Selasa, 17 Mei 2011

Pilar Rindu

Sesekali sinar bintang berkedip

Larutlah gulita malam waktu itu

Bukan mentari yang tenggelam

Tapi bulan tenang yang menggenang


Apakah kau merasakannya?

Dapatkah kau merasakannya?

Lagu rindu dari dedaunan

Yang bergema sepanjang petang


Taukah rindu itu?

Rindu senyum dari hati

Yang lama tak terpandang

Dari sudut cahaya angkasa


Pilar pilar ini rapuh tanpamu

Sepi dingin tanpa dirimu

Melangkah saja aku enggan

Menunggu disudut padahal cuma 5 menit


Puisi kerinduan ini bukan hanya sekedar tulisan

Lebih tepatnya memaknai seribu hati yang jemu

Jemuku diatas kerinduan

Jujur ku rindu kau datang sayang


Panggilan mereka TAK KUDENGAR

HANYA JAJARAN HATIKU YANG MENUNGGUMU

Menunggu saat ramai tiba

Tepat dihadapanku mentariku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar