Keluarga..
Yang hidup dari janji sehidup semati…
Seperti dua sejoli yang saling mencintai
Semakin lengkap dengan hadirnya anugrah Tuhan..
Keluarga..
Yang selalu setia
Membimbing saat kita berdiri maupun jatuh
Keluarga..
Disaat kau sedang sakit hatinya,
Mereka selalu adaa..
Keluarga..
Yang saat semua menghilang,
Beri pelukan hangat,
Ciuman sayang
Tuk bangkitkan semangatmu..
Sabtu, 26 Desember 2009
Senin, 07 Desember 2009
Semua Pun Berakhir dengan Indah
Ini kisah dimana aku bersama teman-temanku bersama berjalan menuju masa depan. Senyum dan haru kita jalani bersama merka sahabat-sahabatku. Kebanggan menjadi seorang yang mencoba menjadi putri bangsa telah kujalani, kesulitan demi kesulitan, perjuangan dengan penuh airmata begitu nampak dan sulit untuk melupakannya.
Ia telah memberiku bekal yang amat sangat berharga bagiku, dan para sahabat-sahabatku dalam meraih masa depan yang tengah menanti kita.
Disana kita pernah berjumpa, disana pula kita berpisah. Ingin kalian tahu bahwa ku akan amat sangat merindukan kalian. Ini adalah sebuah kisah yang amat sangat panjang dan akan menjadi cerita buat generasi-generasiku akan datang.
Perlu kalian tau, kita pisah hanya pisah dilahirnya saja. Hati kita tetap satu wahai sahabat-sahabatku.
Pacaran jarak jauh
Pacaran jarak jauh atau nama ngetrendnya Long distance itu sebenarnya apa sih…?
Hubungan seperti ini membutuhkan komitmen yang serius untuk memilih dalam menjalaninya. Banyak faktor yang menjadi pemisahnya, sehingga mereka mau gak mau harus menjalaninya. Jangan pernah berfikir bahwa hubungan jarak jauh seperti ini gak akan berhasil. Semua tergantung kepada pribadi mereka masing-masing.
Jujur, ini pengalaman pribadi w sendiri lho… sebenarnya pada intinya semua hubungan menurut w sama aja kok, mau itu hubungan jarak jauh atau bukan.
Banyak banget orang bilang… “CINTA ITU GAK LEPAS DARI SUKA MAUPUN DUKA, TANPA SEMUA ITU CINTA TAKKAN JELAS TERASA”
Dalam hubungan seperti ini, yang terpenting adalah saling mempercayai dan komunikasi harus selalu lancar. Semua tergantung komitmen berdua. Cari topik yang menyenakngkan, pasti semua berjalan lancar. Berat emang, selain kejujuran dan kepercayaan.. harus ada rasa saling pengertian.
*Intinya..
Long distance adalah gimana kita ngebangun dari segi kualitas diri kita masing-masing. Bukan dari kuantitas.
Minggu, 06 Desember 2009
Apa sih Arti Seorang ibu…? Seberapa besarkah kalian menyayangi Ibu..?
Buat kalian, seberapa besar sih arti kehadiran seorang ibu…? Apa hanya seorang wanita yang melahirkan kita dan membesarkan kita selama ini…? Wew.. kalo gitu,,, betapa kejamnya kalian.. Apa kalian tau, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan anaknya…?
Ingatkah waktu kecil dulu ibu yang selau menemani kita ketika pergi, kita yang dulu lemah, dan ibu yang membimbing kita menjadi seperti sekarang. Sadarkah kalian bahwa seorang ibu sangat sabar.
Apa ibu pernah marah ketika kita jalan dengan kekasih kita…? Kalaupun ibu marah, ibu biasanya lebih selektif memilih pasangan buat anaknya. Karena ibu gk mau anaknya jatuh ketangan yang salah, ibu ingin yang terbaik buat kita.
Apa ibu pernah sedih saat kita sudah menikah dan tidak tinggal serumah lagi…? Kalau memang ibu menagis disaat kita menikah, itu karena ibu bahagia.
Apakah ibu pernah marah kalau kita tidak bisa menjadi seorang dokter…?
Apakah ibu marah ketika kita dapat nilai ujian jelek…? Taukah kalian, kalau dibalik itu semua seorang ibu menyalahkan dirinya sendiri, ibu merasa gagal dalam mendidik anak-anaknya.
Sadarkah kalian kalau ibu selalu mengenang masa-masa indah saat kita kecil, saat kita bermain bersamanya, dan pada saat kita sudah mulai besar kita malah lebih sering meninggalkan beliau sendirian dirumah. Sadarkah kalian kalau ibu merasa kesepian…? Apa ibu protes dengan semua itu…?
Coba deh kalian renungin….
Apa yang sudah kita lakukan buat membahagiakan ibu…?
Sedikit corat-coret buat kalian:
*Berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup, karena gak ada artinya kita memberikan tangisan pada saat ibu berangkat, karena ibu gak akan bisa melihat itu.
Luv u mom..
Apa sih arti Sahabat buat lo…?
Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita.
Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng.
Terkadang kita dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat kita yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, kita bingung jawabnya. Coba kalian berfikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat?
W menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu w memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat w. W lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat w. Bukannya w orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut w persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut.
Sahabat itu cermin bagi diri kita, rujukan tempat kita mengekspresikan diri. Sahabat itu seperti tubuh, bila tubuh kita salah satu sakit, maka yang lain akan merasa sakit. Misalnya kalau kaki kita terantuk batu, pasti dengan mulut refleks akan bilang “aduh”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya, tanpa diminta dan tanpa disuruh, begitu juga seorang sahabat dia akan punya kesadaran diri kalau sahabatnya sedang dalam kesulitan, dan itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih, ya seperti tubuh kita yang sakit tadi.
Di sebuah persahabatan ada sebuah perselisihan yang akan membuat kita menjadi marah atau benci tapi di balik itu semua kalau kita bisa menyatu kembali maka akan terjalin persahabatan yang akan menjadi lebih kuat.
Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.
Garis Besarnya…:
“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”
Langganan:
Postingan (Atom)